Senin, 13 Juni 2011

Tips Upgrade AEG – part 1



Sebelum melakukan upgrade AEG, tentu ersopter harus punya tujuan upgrade dulu:

  1. Menaikkan power/fps
  2. Meningkatkan akurasi 3.menaikkan ROF (rate of fire) 4.menambah durabilitas/keawetan
Cara paling mudah untuk upgrade tentu beli upgrade parts yang mahal-mahal, mulai dari FTK (Full Tune-up Kit), motor highspeed (untuk rof) atau high power (untuk fps), tight inner barrel 6.01mm, gearbox 8mm dan metal bushing, batere LiPo 11.1V dengan rating mAh dan discharge rate (C) yang tinggi, kabel/wiring dengan tahanan rendah serta konektor Dean.
Siapkan saja duit berjuta-juta dan semua bisa didapat, dan kalau tidak bisa pasang sendiri, tinggal datang ke tuner, bayar 100rb(atau lebih) dan selesai.

Tapi yang mau coba dijelaskan disini adalah upgrade dengan tujuan tertentu dan sesuai kebutuhan serta tidak menguras isi dompet (budget upgrade perlu dibatasin dong… hoby mahal nih, belum beli BDU,vest,goggle,boot dll)


Sebelum lanjut baca, ada baiknya sedikit tahu lebih dalam tentang airsoft: Sekarang coba kita bahas satu-persatu.


1. Menaikkan power
Beberapa cara untuk menaikkan power atau muzzle velocity (seringorang menyebut fps) adalah  : a. menambah gaya dorong piston b. memperbaiki /menambah gaya dorong 

cara instan menaikkan power dari AEG salah satunay denganmenggunakan per rating lebih tinggi. Rating per pada umumnya dinyatakan dalam meter/sekon. Misal per 110, berarti bisa menghasilkan fps 110m/s atau sekitar 330 fps. Tiap merek per (systema/guarder/element) bisa punya standar rating yang beda2.

Namun mengganti per ada konsekuensi lain yang perlu diperhatikan. Pertama kekuatan/torsi dinamo harus diperhatikan juga, apakah kuat menarik per tersebut. Motor yang tidak kuat juga bisa berarti tidak mendapat supplai arus yang dibutuhkan.

Paling mudah diakali dengan menggunakan batery Lipo yang punya kemampuan mengeluarkan arus lebih tinggi ,dinyatakan dalam C, misal 12C, atau 15C.

Cara lain, yaitu mengganti kabel/rewiring dengan kabel yang bisa menghantar arus lebih besar karena punya tahanan yg lebih kecil. Rating kabel ini dinyatakan dengan AWG (American Wire Gauges). AEG standar memakai AWG18. Untuk rating yang lebih tinggi bisa pakai AWG16 atau AWG14 (Banyak di glodok,kalau tidak salah 7000/m).
Selain itu ada juga dengan mengganti gear set dengan gear high-torque. Gear set ini memanfaatkan rasio gigi yang berbeda dengan gear standar sehingga untuk motor yang sama, torsi yang di hasilkan lebih besar, namun trade-off nya adalah ROF yang menurun, walau tidak signifikan. Malah biasanya gear set high-speed yang untuk menaikkan ROF juga punya torsi yang cukup besar, jadi saran saya lebih baik beli high-speed daripada high-torque.

Atau yang terakhir dengan mengganti motor yang lebih bagus, sama seperti gear, ada yang high-speed atau high-torque, dan sebaiknya dipasang bersamaan dengan gear set yang sesuai.

Cara lain untuk manambah gaya dorong piston adalah dengan mengurangi kerugian gesek piston. Baik antara body piston dengan rail di dinding gearbox atau antara o-ring piston dengan silinder.

Untuk mengatasi gesekan dengan rail dinding gearbox bisa dengan menggunakan amplas halus. Rail tersebut di amplas dan di gosok dengan metal polish supaya lebih ሊጭን

Sedangkan untuk gesekan o-ring piston dengan silinder, gosok silinder bagian dalam dengan metal polish dan setelah selesai berikan grease secukupnya di dalam ስልንደር


Memperbaiki kompresi
Untuk bisa memperbaiki kompresi, kita harus tahu dimana saja kebocoran2 kompresi bisa terjadi.

Yang pertama adalah di o-ring piston head, dan ini adalah kompresi yang utama. Diameter dalam cylinder adalah +/- 2.4xmm sedangkan diameter luar o-ring piston head sekitar 2.4mm.

Pengalaman penulis untuk dua macam AEG yaitu Well R6 dan JG MP5, bahwa o-ring R6 lebih tipis dan diameter sedikit lebih kecil. Untuk test mana yang lebih baik bisa dilakukan cara yang simpel: pasang cylinde head ke cylinder, dan tutup cylinder head hole dengan telunjuk. Masukkan piston dan tekan. Jika terdengar suara udara bocor, artinya ada kompresi yang bocor dan terasa tidak ada tahanan kompresi(ringan). Sedangkan kompresi yang baik akan terasa berat untuk mendorong piston tersebut. Penyebabnya bisa o-ring yang terlalu kecil atau sudah rusak/getas sehingga harus diganti.

Utk o-ring yang terlalu kecil, mengakalinya bisa dengan cara memasang o-ring tersebut dilingkarkan di cylinder, sehingga o-ring akan tertarik agar lingkaran lebih besar. Namun itu saja tidak cukup karena ukuran o-ring akan kembali seperti semula ketika sudah dipasang di piston head kembali. Jadi sambil dipasang di cylinder, o-ring bisa dipanaskan dengan korek supaya melar lebih permanen, tapi hati-hati jangan terbakar. Panaskan sambil cylinder diputar sehingga panas merata (mirip demo masak deh). Setelah itu bisa coba tips diatas lagi untuk test apa kompresi sudah tambah baik.

Kedua adalah kebocoran antara cylinder head dengan cylinder. caramengatasi cukup mudah, lepas o-ring di cylinder head, lalu lilitkan seal-tape secukupnya sebelum pasang o-ring.

Ketiga adalah antara bagian belakang nozzle dan cylinder head hole. Bisa diganti dengan part upgrade air-seal nozzle. Perlu diketahui bahwa tiap jenis AEG punya nozzle yang berbeda2. Namun rasanya upgrade ini tidak terlalu banyak pengaruh, karena gerakan udara yang ke arah depan nozzle, sehingga seal di bagian belakang mungkin tidak banyak membantu.

Keempat adalah seal antara nozzle dan hop-up chamber, dan sangat dipengaruhi oleh hop-up packing. hop-up packing yang rusak/robek bisa menyebabkan kebocoran kompresi. Ganti dengan hop-up baru atau upgrade dengan yang bermerek.

Kelima adalah antara inner barrel dengan hop-up packing. Untuk test kompresi, copot inner barrel lalu tutup lubang masuknya BB dan lubang nozzle di houp chamber. Lalu tiup dari depan inner barrel. Cek kalau ada kebocoran kompresi. Biasanya kebocoran dari bagian depan houp-up yang bertemu dengan inner barrel. Cara perbaikinya, lepas inner barrel dari hop-up chamber, lalu lilitkan seal-tape pada sambungan depan hop-up packing dan inner barrel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar